Friday 22 March 2013

Asal mula Valentine's Day



Asal mula Valentine’s Day


   

     Sebelumnya pasti  udah pada tau kan Valentine ?? gak mungkin ah gak tau..hayo hayoo jujur (haha). Hajatan di bulan Februari ini udah wajib banget bagi kaum remaja, eitts bentar, remaja yang kayak gimana nih ?? kalau remaja muslim kayak kita-kita gini mah NO bangaatt sama acara begituan.. (iya gak? Udah iya aja, wkwk maksa)

    

Penasaran kan kenapa Allah swt melarang berat kita (umat islam) mendekati hal itu, terlebih lagi melakukannya.. begini sobat, asal mulanya (cari PW”Posisi Wenak” dulu lah, haha)


     Konon ceritanya ada seorang pendeta yang bernama Santo Valentine (namanya kok santo ya? Kayak orang jawa aja. Hihi) berani-beraninya tuh pendeta menikahkan sepasang remaja yang katanya sih sedang asik asiknya menjalani kisah kasih asmaranya secara diam-diam. Sedangkan dari pihak imperior (kerajaan) udah membuat ketentuan pada masa itu, bahwa para remaja (laki2) itu dilarang untuk menikah ataupun melakukan pernikahan dini (emangnya kenapa sih??). itu karna remaja pada waktu itu sangat dibutuhkan untuk dijadikan prajurit yang militant. Dan katanya sih prajurit yang masih perjaka alias belum menikah tuh punya prestasi yang baik dan luar bias di medan pertempuran. Jadi.. tindakan pendeta tersebut rupanya sangat bertentangan sama peraturan kerajaan. Jangan ditanya lagi, tentunya ia harus menerima hukuman pancung dari sang raja, namanya Raja Claudus II Ghoticus. Insiden tersebut bermula pada tanggal 14 Februari 249 M atau 1734 tahun yang lalu.
     Sebenarnya sih dari pihak gereja sendiri tindakan pendeta itu benar, karena telah melindungi orang yang sedang dimabuk asmara, malahan pendeta tersebut dijuluki sebagai pahlawan kasih sayan. Maka tercatatlah sebuah sejarah yang mengatakan bahwa setiap tanggal 14 Februari diperingati sebagai hari kasih saying bagi umat kristiani. Dan pencetusnya adalah Paus Glasium I, rupanya dengan terputusnya hayat pendeta Santo Valentine di tangan algojo yang bertempat di kota Cilalpine Gaul, tepatnya di jalan Flamina menjadi pendeta Santo Valentne sebagai pahlawan.
     Weleh weleh.., peringatan hari kasih sayang ini ternyata telah dipahami oleh kebudayaan nenek moyang juga yaitu zaman bangsa romawi.. pemujaan terhadap Dewa Lupercus (dewa kesuburan) dan Dewa Faunus (dewa alam semesta) (kalau Indonesia adanya Dewa 19 (hehe).. nah, upacara pemujaan tersebut dirayakan pada masa kekuasaan Kaisar Constantine (280-337 M) tepatnya pada tanggal  15 Februari. Dalam upacara tersebut ternyata diantaranya memberikan kesempatan para remaja putrid untuk menyampaikan pesan cintanya kepada remaja putra di sebuah jembatan besar (haduuh,, mesra banget ya ^^ eeh astaghfirullah ==”) terus remaja putra membalas pesan cinta dari remaja putri tadi. 


     Dan apa yang terjadi ? naudzubillahi min dzalik deh, mereka saling berpelukan, berdansa mesra, dan……. Jangan sampai deh kita seperti mereka. Namun pada abad ke-5 M, upacara bangsa romawi ini yang sering dilakukan oleh pihak kerajaan sebagai upacara pensucian diri, trus (hhh.. capek ceritanya, istirahat dulu yaa bentar-_-).. trus di tahun 494 M. acara adat tersebut dirubah oleh Paus Galasium I menjadi ritual gereja. Tanggal peringatannya diubah menjadi tanggal 14 Februari yang aslinya tanggal 15 Februari yaitu bertepatan dengan tanggal dihukumnya pendeta Santo Valentine. Sehingga hari kasih sayang sering disebut juga dengan sebutan Hari Valentine (Valentine’s Day). Iyaa.. sampai sekarang ini pelopornya yaitu Paus Galasium I.
     Huhh.. ahirnya selesai juga ceritanya. Sekarang udah jelas kan dari mana asalnya Valentine, jadi jagan lagi yaa ngerayain acara ini.. awass!!
Hehehe,,, semoga kalian sobat sobit bisa mengambil hikamahnya yaa ^^  

0 comments:

Post a Comment