Asal
mula Valentine’s Day
Sebelumnya pasti udah pada tau kan Valentine ?? gak mungkin ah
gak tau..hayo hayoo jujur (haha). Hajatan di bulan Februari ini udah wajib
banget bagi kaum remaja, eitts bentar, remaja yang kayak gimana nih ?? kalau remaja
muslim kayak kita-kita gini mah NO bangaatt sama acara begituan.. (iya gak?
Udah iya aja, wkwk maksa)
Penasaran
kan kenapa Allah swt melarang berat kita (umat islam) mendekati hal itu,
terlebih lagi melakukannya.. begini sobat, asal mulanya (cari PW”Posisi Wenak”
dulu lah, haha)
Konon ceritanya ada seorang pendeta yang
bernama Santo Valentine (namanya kok
santo ya? Kayak orang jawa aja. Hihi) berani-beraninya tuh pendeta menikahkan
sepasang remaja yang katanya sih sedang asik asiknya menjalani kisah kasih
asmaranya secara diam-diam. Sedangkan dari pihak imperior (kerajaan) udah
membuat ketentuan pada masa itu, bahwa para remaja (laki2) itu dilarang untuk
menikah ataupun melakukan pernikahan dini (emangnya kenapa sih??). itu karna
remaja pada waktu itu sangat dibutuhkan untuk dijadikan prajurit yang militant.
Dan katanya sih prajurit yang masih perjaka alias belum menikah tuh punya
prestasi yang baik dan luar bias di medan pertempuran. Jadi.. tindakan pendeta
tersebut rupanya sangat bertentangan sama peraturan kerajaan. Jangan ditanya
lagi, tentunya ia harus menerima hukuman pancung dari sang raja, namanya Raja Claudus II Ghoticus. Insiden tersebut
bermula pada tanggal 14 Februari 249 M atau 1734 tahun yang lalu.
Sebenarnya sih dari pihak gereja sendiri
tindakan pendeta itu benar, karena telah melindungi orang yang sedang dimabuk
asmara, malahan pendeta tersebut dijuluki sebagai pahlawan kasih sayan. Maka
tercatatlah sebuah sejarah yang mengatakan bahwa setiap tanggal 14 Februari diperingati
sebagai hari kasih saying bagi umat kristiani. Dan pencetusnya adalah Paus
Glasium I, rupanya dengan terputusnya hayat pendeta Santo Valentine di tangan
algojo yang bertempat di kota Cilalpine Gaul, tepatnya di jalan Flamina menjadi
pendeta Santo Valentne sebagai pahlawan.
Weleh weleh.., peringatan hari kasih
sayang ini ternyata telah dipahami oleh kebudayaan nenek moyang juga yaitu
zaman bangsa romawi.. pemujaan terhadap Dewa Lupercus (dewa kesuburan) dan Dewa
Faunus (dewa alam semesta) (kalau Indonesia adanya Dewa 19 (hehe).. nah,
upacara pemujaan tersebut dirayakan pada masa kekuasaan Kaisar Constantine
(280-337 M) tepatnya pada tanggal 15
Februari. Dalam upacara tersebut ternyata diantaranya memberikan kesempatan
para remaja putrid untuk menyampaikan pesan cintanya kepada remaja putra di
sebuah jembatan besar (haduuh,, mesra banget ya ^^ eeh astaghfirullah ==”)
terus remaja putra membalas pesan cinta dari remaja putri tadi.
Dan apa yang
terjadi ? naudzubillahi min dzalik deh, mereka saling berpelukan, berdansa
mesra, dan……. Jangan sampai deh kita seperti mereka. Namun pada abad ke-5 M,
upacara bangsa romawi ini yang sering dilakukan oleh pihak kerajaan sebagai
upacara pensucian diri, trus (hhh.. capek ceritanya, istirahat dulu yaa
bentar-_-).. trus di tahun 494 M. acara adat tersebut dirubah oleh Paus
Galasium I menjadi ritual gereja. Tanggal peringatannya diubah menjadi tanggal
14 Februari yang aslinya tanggal 15 Februari yaitu bertepatan dengan tanggal
dihukumnya pendeta Santo Valentine. Sehingga hari kasih sayang sering disebut
juga dengan sebutan Hari Valentine (Valentine’s Day). Iyaa.. sampai sekarang
ini pelopornya yaitu Paus Galasium I.
Huhh.. ahirnya selesai juga ceritanya.
Sekarang udah jelas kan dari mana asalnya Valentine, jadi jagan lagi yaa
ngerayain acara ini.. awass!!
Hehehe,,, semoga
kalian sobat sobit bisa mengambil hikamahnya yaa ^^